7 Negara dengan Cara Unik Rayakan Idul Fitri


Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748

Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702

Idul fitri atau sering disebut lebaran merupakan hari raya bagi seluruh umat Islam dunia. Baik negara-negara dengan mayoritas umat muslim, maupun negara minoritas umat muslim, semua merayakannya sebagai hari kemenangan.

Setelah melalui bulan Ramadan yang penuh dengan ibadah, seluruh umat Islam merayakannya dengan hari Idul Fitri pada 1 Syawal. Pada hari yang sangat membahagiakan ini ada berbagai kegiatan dilakukan untuk merayakannya dan tiap negara punya tradisinya sendiri.

7 Negara dengan Cara Unik Merayakan Lebaran

Ternyata Indonesia bukan satu-satunya negara yang punya cara unik merayakan Idul Fitri, banyak negara lain juga punya tradisi khusus di hari Lebaran. Beberapa negara berikut ini juga punya tradisi unik yang dilestarikan turun temurun saat merayakan hari kemenangan:

  1. Lebaran 4 Hari di Mesir

Kalau masyarakat Indonesia biasanya merayakan lebaran selama dua hari, beda dengan Mesir. Negara yang identik dengan bangunan Piramida dan menjadi tujuan menuntut ilmu orang Islam ini ternyata merayakan lebaran selama 4 hari.

Selain saling berkunjung ke rumah sanak saudara, perayaan juga dipenuhi dengan berbagai makan khas, seperti fata dan ranja. Kedua makanan ini menjadi sajian wajib ketika hari raya datang.

  1. Ziarah Makam Leluhur di China

Siapa sangka ternyata China juga punya tradisi Idul Fitri yang sudah ada sejak zaman Dinasti Qing. Pada hari kemenangan, umat muslim di China akan pergi berziarah ke makam para leluhur untuk memberikan penghormatan.

Setelah mengunjungi makam para leluhur selanjutnya di isi dengan kegiatan makan bersama keluarga, kemudian kunjungan ke tetangga atau sanak keluarga sesama muslim. Banyak juga umat not muslim mengikuti perayaan ini.

  1. Perang Telur di Afganistan

Tradisi Tokhm Jangi menjadi kebiasaan unik para muslim Afganistan ketika lebaran. Disebut juga dengan perang telur, tradisi ini sangat unik dan diperuntukkan bagi kaum pria.

Setelah sholat Ied, para pria akan berkumpul di area luas kemudian mengeluarkan telur yang dibawa dari rumah. Selanjutnya para umat muslim akan saling mengadu telur mereka, apabila kulit telur pecah dianggap kalah.

Setelah acara perang telur, selanjutnya diisi dengan acara halal bihalal dan makan bersama. Kemudian dilanjutkan dengan bersilaturahmi bersama orang-orang terdekat dan menyantap makanan khas hari raya.

  1. Melukis Tangan dengan Henna di India

India juga memiliki tradisi lebaran unik yaitu melakukan kegiatan menghias tangan dengan henna bagi kaum perempuan dan mengenakan pakaian tradisional. Pada malam Idul Fitri mereka akan berbelanja di pasar kemudian berkumpul untuk memakai henna.

Ada makanan khusus yang disajikan setiap Idul Fitri oleh masyarakat India bernama Siwaiyaan, yaitu makanan manis dari bihun kering dilapisi gula dan disajikan menggunakan susu.

  1. Seker Bayram di Turki

Turki juga punya tradisi yang tidak kalah unik yaitu mengadakan festival gula atau Seyker baryam. Pada hari lebaran masyarakat Turki akan saling berkunjung melakukan halal bihalal sambil memberikan makanan manis pada tuan rumah.

  1. Sungkeman dan Halal Bihalal di Indonesia

Indonesia punya banyak tradisi unik lebaran, salah satunya adalah sungkeman kepada orang yang lebih tua terutama orang tua. Meminta ampun dan ridho orang tua dilakukan pada malam Idul Fitri atau keesokan harinya.

Selain itu, halal bihalal yaitu kunjungan ke keluarga, tetangga, dan kerabat juga dilakukan. Hal ini sangat bermanfaat untuk menyambung silaturahmi antara orang-orang terdekat.

  1. Acara Kesenian di Arab Saudi

Masyarakat Arab Saudi merayakan lebaran dengan sangat meriah. Ada festival kesenian, pagelaran musik, hingga parade. Kegiatan ini dimulai sejak malam Idul Fitri hingga dua hari setelahnya.

Banyak makanan khas disajikan seperti debyazah, yaitu makanan manis dari kacang-kacangan, selama perayaan berlangsung.

Setiap negara memiliki caranya sendiri merayakan Idul Fitri dan semua terasa sangat bermakna karena dilakukan turun temurun. Semoga tradisi ini selalu dapat terjaga dan membuat perayaan Idul Fitri makin terasa bermakna.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *