Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1614
Intip Pengaruh Cuaca Buruk pada Awal 2023 Terhadap Kesehatan
BMKG mengeluarkan rilis terjadinya potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi pada akhir bulan Desember hingga awal Januari. Berdasarkan hasil analisis kondisi iklim terkini, maka dapat diketahui bahwa potensi cuaca ekstrem meningkat.
Hal tersebut terjadi selama NATARU (Natal dan Tahun Baru) 2022/2023 kemarin. Hal ini dapat terjadi karena kondisi dinamika atmosfer negara Indonesia dan sekitarnya berpotensi mengalami peningkatan curah hujan secara signifikan.
Kondisi tersebut berlangsung di beberapa wilayah. Ada banyak faktor yang turut mempengaruhi kondisi iklim buruk yang terjadi di awal 2023. Salah satunya karena aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO).
Aktivitas tersebut disertai juga dengan gelombang Kelvin maupun Rossby equatorial signifikan. Akibatnya, meningkatkan munculnya awan hujan serta cuaca ekstrem. Kondisi tersebut memiliki dampak bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.
5 Dampak Cuaca Buruk Terhadap Kondisi Kesehatan
Berikut akan dijelaskan apa saja pengaruh dari cuaca buruk yang terjadi pada awal tahun baru terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini penting untuk diperhatikan karena mempengaruhi kondisi fisik dan non fisik.
- Cuaca Panas Berlebih Akan Menyebabkan Risiko Penyakit Jantung
Peningkatan suhu udara secara signifikan akan mempengaruhi kesehatan jantung seseorang. Apalagi jika pada kondisi tersebut Anda mengalami dehidrasi dan terpapar panas ekstrem.
Kondisi tersebut akan memicu terjadinya kerusakan pada bagian otak. Di samping itu, Anda juga dapat memastikan bahwa cuaca ekstrem tersebut akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
- Perubahan Iklim Menjadi Pemicu Munculnya Berbagai Macam Penyakit
Perubahan iklim yang ekstrem juga bisa memicu munculnya risiko terkena penyakit berkaitan dengan air. Hal ini biasanya terjadi pada negara-negara berkembang akibat tingginya curah hujan.
Selain akan mengancam ketersediaan air bersih, juga bisa meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti diare dan dehidrasi akut. Berdasarkan data setiap tahunnya, tercatat diare menjadi penyebab kematian sekitar 760.000 balita.
Di samping itu, masih ada lagi masalah yang harus diselesaikan, yaitu kontaminasi industrial. Masalah tersebut juga berdampak pada kualitas air. Jika kualitas air kurang bagus, tentu akan berpengaruh terhadap kesehatan.
- Udara Dingin yang Ekstrem Akan Menurunkan Daya Imun Seseorang
Dampak lainnya adalah menyebabkan kondisi cuaca menjadi dingin ekstrem. Cuaca dingin yang ekstrem itu bisa membuat daya imun tubuh Anda mengalami penurunan.
Pada masa pancaroba biasanya manusia tidak dapat keluar rumah karena cuaca ekstrem. Begitu juga dengan bakteri-bakteri yang terperangkap di dalam tubuh. Akibatnya, daya imun seseorang akan semakin menurun.
- Udara Sejuk dan Hari yang Cerah Akan Meningkatkan Mood
Dampak cuaca buruk tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik saja. Namun, juga bisa berpengaruh terhadap kondisi psikologis manusia. Hal ini biasanya terjadi saat cuaca cerah.
Apalagi jika ditambah udaranya sejuk, maka otomatis akan membuat seseorang merasa lebih bahagia. Selain itu, mood dan semangat seseorang juga akan meningkat serta merangsang energi positif bagi otak maupun tubuh.
- Kondisi Ekstrem Menyebabkan Munculnya Penyakit Psikologis
Perubahan cuaca ekstrem itu juga akan menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit psikologis untuk manusia. Contohnya dialami oleh Anda yang tinggal pada kawasan rawan terkena bencana alam.
Di sisi lain, cuaca ekstrem juga akan membuat banyak perubahan baik pada iklim maupun traumatik tersendiri. Lalu, juga akan memunculkan berbagai macam penyakit psikologis.
Kelima kondisi di atas terjadi sebagai dampak dari berbagai kondisi cuaca yang buruk. Oleh karena itu, Anda harus selalu menjaga kesehatan agar tidak mudah terkena berbagai penyakit tersebut.