Jenis-Jenis Benang Tekstil, Berikut Kelebihan dan Kekurangannya


Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748

Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702

Jenis-Jenis Benang Tekstil, Berikut Kelebihan dan Kekurangannya

Benang dalam industri tekstil ada banyak jenisnya untuk berbagai kebutuhan. Macam-macam benang dibedakan berdasarkan serat kain, warna, ketebalan, dan sebagainya. Contoh, benang untuk kerudung berbeda dengan benang untuk kaos kaki.

Jika acuannya panjang serat maka benang dibedakan menjadi benang stapel dan flamen. Stapel umumnya dipintal secara mekanik dengan panjang terbatas, sementara untuk flamen umumnya dipintal secara kimiawi dengan panjang tidak terbatas.

Jenis Benang Kapas yang Perlu Diketahui

Berdasarkan seratnya, benang dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya benang kapas. Disebut demikian karena memang bahan dasarnya kapas yang didapatkan melalui proses pemintalan mule, open end, dan juga melalui proses ring.

Salah satu bentuk perkembangan teknologi pemintalan terlihat melalui penggunaan open end spinning frame. Dari hasil kerja mesin akan dihasilkan dua jenis benang kapas, yakni combining atau sisir dan garu atau carded. Keduanya memiliki kelebihan, diantaranya:

  1. Garu lebih halus berbulu dibandingkan sisir dan biasanya banyak digunakan untuk pembuatan handuk, blaco, karung terigu, pakaian dalam, muslin, sprei, tetra, cambric, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya.
  2. Sisir memiliki tekstur lebih mengkilap bersih, rata, dan juga lebih kuat dibandingkan garu. Biasanya banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan voile, organdy, benang jahit, bahan kemeja, sapu tangan, dan sebagainya.

Bahan dasar kapas tidak lantas hanya membuat bahan baku cukup diolah menjadi sesuatu yang halus. Melalui berbagai proses pembuatan, dapat dibuat menjadi pakaian dan juga kebutuhan interior rumah maupun kebutuhan packaging, contohnya karung terigu.

Jenis Benang Linen, Apa Saja?

Linen merupakan jenis lainnya yang diambil dari rami atau pohon flax. Pemanfaatan menjadi linen bukan dari bunganya, melainkan dari kulit pohonnya dengan memanfaatkan serat paling panjang. Linen dari proses pembuatannya dibedakan menjadi empat jenis, yakni:

  1. Linen dipintal kering biasanya dibuat untuk menciptakan benang kasar yang ukuran kehalusannya ditentukan melalui spindel. Umumnya penomoran berat untuk jenis ini sebesar 14.400 yard.
  2. Linen dipintal setengah kering memiliki tekstur lebih licin dari yang dipintal kering. Pemintalan dilakukan setelah roving yang telah menimbulkan rol-rol depan melalui rol-rol basah. Nantinya antihan diberikan dalam kondisi basah.
  3. Linen dipintal basah dalam suhu air 180 derajat F atau sepanas 85 derajat C. Tujuan menggunakan air sepanas ini supaya perekat dan serat linen menjadi lebih lunak sehingga ketika ditarik bisa terpisah untuk selanjutnya dibuat benang halus.
  4. Linen dimasak yang biasanya akan kehilangan berat sebanyak 5 sampai 10 persen akibat larutan soda waktu pemasakan. Lanjut jika diputihkan maka benang akan kehilangan berat lagi sebanyak 10 hingga 12 persen.

Setipis-tipisnya linen, tetap memiliki kekuatan lebih baik dibandingkan benang kapas. Nantinya benang linen ini yang akan menjadi cikal bakal terbentuknya kain linen dan linen rami di pasaran.

Inilah Beberapa Jenis Benang Jute

Jenis ketiga ada benang jute dari tanaman bernama Corchorus Capsularis dan Corchorus Olitorius. Asal serat dari batang kecil pohon yang berbentuk lurus. Berdasarkan kualitasnya, jute dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya;

  1. Lusi hessian memiliki karakteristik kuat, kilapnya baik, panjang, berwarna putih keperakan, dan juga tanpa cacat seperti kotor maupun berbintik
  2. Pakan hessian memiliki karakteristik seperti lusi hessian, namun kualitasnya lebih rendah dari kilap maupun kekuatan
  3. Lusi sacking sama-sama terbuat dari pohon yang sama, akan tetapi teksturnya lebih kasar dibandingkan lusi dan pakan hessian
  4. Pakan sacking memiliki karakteristik lebih lemah dan tidak berkilap

Berbagai jenis benang di atas dapat menjadi referensi sebelum Anda memproduksi pakaian maupun barang jadi lainnya. Memilih benang dengan tepat akan membantu daya tahan produk dalam waktu lama.

 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *