Mengenal Lamanya Waktu Proses Pembuatan Benang dari Awal


Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1614

Proses membuat benang merupakan salah satu kegiatan yang telah dilakukan sejak zaman dahulu oleh para penenun. Proses ini membutuhkan keahlian dan ketelitian dalam mengolah bahan baku menjadi benang yang siap digunakan dalam berbagai macam produk tekstil.

Sebagai salah satu bahan dasar dalam industri tekstil, benang merupakan komponen utama untuk membuat kain. Pada dasarnya, material ini terbentuk dari sekumpulan serat jenis tertentu yang tersusun memanjang dan diperoleh dari proses pemintalan.

Serat sendiri bisa berasal dari berbagai macam sumber, seperti kapas, sutra, wol, atau bahan-bahan lain yang dapat dijadikan serat. Setelah dibersihkan, barulah serat tersebut bisa diolah menjadi benang melalui berbagai proses.

Lamanya Waktu Proses Pembuatan Benang dari Awal Hingga Selesai

Ternyata, tahap pembuatan serat dari awal hingga selesai dan menjadi benang membutuhkan waktu yang cukup lama. Berdasarkan prosesnya, berikut tahapan serta waktu yang dibutuhkan untuk membuat benang dari awal hingga akhir.

1. Blowing

Blowing adalah proses pembukaan serat yang dilanjutkan dengan pembersihan serta pencampuran menggunakan mesin blowing. Pada mesin tersebut, kumpulan serat akan dilewatkan melalui serangkaian roda gigi yang berputar dengan kecepatan tinggi.

Roda gigi ini akan mengikat serat-serat bahan baku menjadi benang yang kuat dan halus. Sehingga tahap blowing umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 4-6 jam, tergantung pada jenis bahan baku ataupun kehalusan benangnya.

2. Carding

Carding merupakan tahapan penguraian massa fiber atau seratnya menjadi serat tunggal. Caranya adalah dengan memisahkan antar fiber pendek serta panjang menggunakan mesin penggaruk dengan kecepatan tertentu.

Serat individu yang telah terbentuk lalu akan menjadi lapisan tipis dan lembut selebar mesin carding (sliver). Lama waktunya bervariasi, tergantung pada jumlah bahan yang diolah serta menyesuaikan kapasitas mesin, misalnya mesin dengan kapasitas pengolahan 8 jam/hari.

3. Drawing

Dari tahap carding akan diperoleh sliver, lalu pada tahapan drawing akan dilakukan perangkapan, penarikan, serta peregangan sliver secara lebih merata. Mesin ini merupakan langkah lanjutan dari mesin carding untuk memperoleh sliver yang lebih rata.

Mesin drawing memiliki kecepatan terbatas, sehingga tahap drawing benang harus dilakukan secara bertahap. Mesin drawing juga harus diberi waktu untuk istirahat agar tidak terlalu panas dan dapat bekerja dengan baik, sehingga waktu prosesnya juga bervariasi.

4. Roving

Roving adalah tahapan penarian, pemberian antihan, serta penggulungan sliver dari proses drawing sebelumnya menjadi roving. Prinsip kerjanya yaitu menarik dan menggulung sliver hingga menjadi robing berukuran tertentu.

Lama waktu proses roving benang bergantung pada jenis dan kualitas benang yang akan diolah. Jika jenis bahannya berkualitas tinggi dan memiliki ketebalan cukup besar, proses roving dapat memakan waktu hingga beberapa jam.

5. Spinning

Spinning merupakan pemrosesan material dari mesin roving menjadi benang single (tunggal) sesuai nomor khusus. Mesin spinning akan mengambil serat-serat kecil lalu mengikatnya menjadi lebih panjang dan kuat.

Benangnya lalu diberi twist kemudian digulung pada bobbin sebelum diarahkan ke proses berikutnya. Total waktu yang diperlukan dalam proses spinning benang adalah sekitar empat hingga lima jam, tergantung pada jumlah dan kualitas bahan baku yang digunakan

6. Winding

Tahapan selanjutnya yaitu winding, yaitu proses menggulung benangnya menjadi gulungan lebih besar, atau menghilangkan bagian yang tidak rata. Di proses ini, benangnya akan dipindahkan ke bobbin atau reel sesuai dengan kebutuhan.

Lama waktu proses winding ditentukan oleh beberapa faktor, seperti jenis benangnya, jumlah bobbin yang akan diisi, serta kecepatan mesin. Biasanya, mesin winding memiliki kecepatan bervariasi, sehingga prosesnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas produksi.

7. Packing

Terakhir yaitu packing, alias proses pengemasan. Setelah seluruh proses di atas selesai, benangnya akan dibawa ke ruang packing untuk dikemas sesuai ukuran tertentu sebelum didistribusikan.

Namun perlu diperhatikan bahwa khusus benang jenis double, akan ada tambahan twisting dan winding kembali sebelum lanjut ke proses packing. Waktu proses pembuatan benang memang lama, namun kualitas dari hasil produknya tentu sebanding dengan prosesnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *