8 Tradisi Umat Muslim yang Dilakukan Saat Tahun Baru Islam 1444 H


Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748

Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702

Ada tradisi umat muslim khusus yang dilakukan saat Tahun Baru Islam. Setiap wilayah mempunyai tradisi berbeda-beda yang unik. Seperti halnya pada Tahun Baru Islam 1444 H yang bertepatan dengan hari Sabtu, tanggal 30 Juli tahun 2022, tentu akan dilakukan tradisi tersebut.

Momen ini bagi sebagian umat muslim di wilayah Indonesia tidak hanya dimanfaatkan untuk berdoa dan mengunjungi masjid, tapi juga menjalankan beragam tradisi unik. Secara umum, tradisi yang dilakukan menggabungkan agama dengan budaya masyarakat setempat.

Tidak heran bila menjelang 1 Muharram masyarakat di setiap wilayah Indonesia banyak yang sibuk mempersiapkan acara peringatan. Sebelum mengetahui tradisi yang biasanya dilakukan apa saja, ketahui makna khusus momen ini bagi umat muslim.

Bagi Umat Muslim Tahun Baru Islam Memiliki Makna Khusus

Bukan hanya sekadar pergantian tahun biasa, 1 Muharram bagi umat muslim memiki makna khusus. Bahkan Islam mengajarkan penyambutan tahun baru Hijriah ini dengan peringatan doa dan zikir bersama.

Sebab, pada momen tersebut ada peristiwa penting terjadi, yaitu Rasulullah hijrah dari Medinah menuju Makkah. Peristiwa ini sangat bersejarah karena sejak saat itu, perkembangan agama Islam pesat di sebagian besar wilayah Jazirah Arab.

Ali bin Abi Thalib merupakan penggagas penanggalan Hijriah ini yang diawali dengan 1 Muharram. Tahun Baru Islam juga dimaknai sebagai semangat perjuangan, bukti Maha Adil Allah serta momen muhasabah atau introspeksi diri.

Inilah 8 Tradisi Umat Muslim yang Kemungkinan Dilakukan Saat Tahun Baru Islam 1444 H

Seperti kita tahu bahwa Indonesia mempunyai beragam wilayah. Sebagian wilayah yang mayoritas penduduknya muslim, melakukan tradisi khusus saat Tahun Baru Islam, antara lain:

  1. Kirab Muharram

Tradisi untuk umat muslim pertama dilakukan di wilayah Keraton Surakarta, Solo, Jawa Tengah bernama Kirab Muharram atau istilah lainnya Kirab Kebo Bule. Kegiatan yang dilakukan adalah iring-iringan beberapa kerbau kulit putih milik Kiai Slamet atau kerbau bule.

  1. Mabit di Masjid

Berikutnya adalah mabit di masjid, isi kegiatannya ceramah tentang agama. Masjid yang ada di wilayah Jakarta kerap melaksanakan mabit ini pada malam 1 Muharram. Tujuan dari kegiatan ini sebagai upaya refleksi diri selama berada di masjid.

  1. Ziarah di Gunung Tidar

Masyarakat sekitar area wisata Kebun Raya Gunung Tidar, Magelang setiap malam 1 Muharram melakukan pendakian. Bukan hanya pendakian biasa, tapi mereka ziarah ke makam Kiai Semar, Syekh Subakir serta Kyai Sepanjang, tokoh penyebar Islam di Jawa.

  1. Nganggung

Tradisi umat muslim di Bangka Belitung, masyarakatnya merayakan dengan tradisi Nganggung, yang artinya makan bersama. Jadi, warga sekitar berkumpul, lalu menikmati sajian makanan bersama-sama.

  1. Ngadulang

Masyarakat Sunda, Jawa Barat mempunyai tradisi khusus bernama Ngadulang untuk merayakan momen umat muslim ini. Kegiatannya adalah lomba menabuh bedug, dengan aturan minimal anggota satu tim mempunyai tiga pemain.

  1. Upacara Bubur Suro

Upacara Bubur Suro dilakukan oleh masyarakat Sunda sebagai peringatan 1 Muharram serta mengenang peristiwa 10 Muharram. Masyarakat menyiapkan bubur putih dan merah dengan penyajian terpisah, kemudian dibawa ke masjid.

  1. Grebeg Suro

Berikutnya Grebeg Suro yang dilakukan oleh masyarakat Ponorogo. Kegiatannya adalah pawai, larungan doa, pertunjukan reog serta kirab sejarah. Selain itu, juga diadakan tirakatan tidak tidur selama satu malam untuk menyambut Tahun Baru Islam.

  1. Pawai Obor

Tradisi terakhir adalah pawai obor yang dilaksanakan oleh mayoritas daerah. Masyarakat setempat melakukan pawai sambil membawa obor, lalu berkeliling desa dengan mengenakan baju muslim.

Adanya tradisi yang beragam mengartikan bahwa cara menunjukkan antusiasme peringatan 1 Muharram bagi umat muslim berbeda-beda. Kemungkinan besar berbagai tradisi umat muslim tersebut juga dilakukan pada 1444 H, tapi menyesuaikan dengan kondisi.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *