Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Kasus bullying anak sudah sepatutnya dicegah dan dibutuhkan kerja sama berbagai pihak supaya memberikan hasil maksimal. Berbagai pihak yang dimaksud adalah orang tua, guru beserta masyarakat.
Bullying atau perundungan bila dibiarkan tanpa pencegahan dan upaya mengatasi akan menimbulkan berbagai dampak buruk. Bukan hanya dampak fisik saja, tapi juga psikologis. Bahkan paling parahnya, anak bisa timbul keinginan untuk melakukan bunuh diri.
Perundungan yang dilakukan bentuknya beragam, melalui tindakan maupun verbal. Lalu, apa penyebab kondisi ini bisa terjadi, apa saja ciri-ciri korban yang mengalami dan bagaimana upaya pencegahannya? Menjawab pertanyaan ini, Anda bisa menyimaknya pada pembahasan berikut.
Kenali Penyebab dan Beberapa Ciri Anak Mengalami Kasus Bullying
Ada berbagai penyebab mengapa anak merundung temannya, seperti adanya kekerasan dalam rumah tangga keluarga atau kurang mendapatkan perhatian orang tua. Bila dibiarkan saja, bisa membuat pelaku bullying sulit menyesuaikan diri dilingkup masyarakat saat sudah dewasa.
Selain itu akan membuatnya rentan terlibat permasalahan. Kenali dengan baik ciri-ciri anak yang mengalami bullying ini supaya bisa dicegah. Sebab, mayoritas korban enggan menceritakan pengalaman perundungan yang dialami kepada orang lain, termasuk keluarga.
Beberapa ciri anak menjadi korban perundungan di sekolah maupun lingkungannya yaitu mengalami sakit kepala, sakit perut, perubahan pola makan, prestasi akademis menurun, kebersihan tubuh berubah, kegiatan sekolah dan lainnya dihindari.
Ciri lain mengalami perubahan kepribadian serta suasana hati. Segera dekati anak dengan perlahan bila didapati ciri-ciri tersebut supaya mereka mau menceritakan pengalaman yang dirasakan. Jadi, nantinya upaya mengatasi bisa segera dilakukan.
Berbagai Pihak Perlu Berupaya Mencegah Kasus Bullying Anak
Perundungan memang perlu dicegah oleh individu tersebut sendiri supaya tidak rentan menjadi sasaran. Beberapa caranya yaitu menjalin relasi pertemanan dengan banyak orang, tidak menunjukkan sikap takut, menumbuhkan rasa percaya diri dan lain sebagainya.
Selain diri sendiri, ada berbagai pihak yang juga perlu berupaya melakukan pencegahan. Pencegahan kasus bullying anak berbagai pihak, masing-masing memiliki perannya sendiri, antara lain sebagai berikut:
- Orang Tua
Pertama adalah orang tua yang berperan penting melakukan upaya pencegahan perundungan lewat pendidikan parenting. Komunikasi antara orang tua dengan sang buah hati perlu terjalin dengan baik.
Bila ternyata kedapatan anak menjadi korban bullying dilingkup sekolah, segera laporkan. Hal ini akan mencegah pelaku mencari korban lain, sehingga rantai perundungan bisa segera diputus.
Orang tua perlu menanamkan kepada sang buah hati untuk mengatakan tidak terhadap kasus perundungan. Jadi, bila nantinya tiba-tiba mengalami atau menemukan kasus demikian, mereka segera menceritakan kepada orang tua.
- Guru
Berikutnya, peran guru dalam upaya pencegahan kasus ini yaitu memberdayakan para siswa supaya berprestasi, aktif serta mempunyai jiwa sosial. Guru juga perlu membangun komunikasi yang baik dan efektif.
Komunikasi efektif sangat penting supaya siswa mau membagikan cerita atau permasalahannya kepada guru di sekolah, termasuk saat mengalami perundungan. Peran guru lainnya adalah membentuk nilai persahabatan antar siswa.
Bila pertemanan atau persahabatan antar siswa terjalin dengan baik, akan menghindarkan mereka dari tindakan kekerasan. Jadi, peluang anak untuk merundung atau menjadi korban perundungan bisa dihindari.
- Masyarakat
Terakhir adalah peran masyarakat, karena pada dasarnya pencegahan ini memang membutuhkan banyak pihak. Upaya yang bisa masyarakat lakukan yaitu bekerja sama dengan satuan pendidikan untuk menerapkan budaya anti kekerasan.
Peran lainnya, bersama-sama dengan satuan pendidikan memberikan bantuan terhadap siswa yang menjadi korban perundungan. Caranya yaitu dengan melibatkan stakeholder atau pihak berwenang terkait.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, sudah sepatutnya upaya pencegahan kasus perundungan ini ditingkatkan. Sebab, pada kenyataannya kasus bullying anak ini masih ada dan perlu segera diatasi.