Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
1 Juni 2022, Bapak Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Ngada, Nusa Tenggara Timur. Dalam kunjungannya tersebut Bapak Presiden ditemani oleh Ibu Iriana mengenakan Pakaian adat daerah bajawa yang dipersiapkan oleh Rumah Tenun Indigo Ikat berupa Sapu dan Lue (Sarung dan Selempang). Adapun motif pakaian yang dikenakan Bapak dan Ibu Presiden adalah motif kuda besar, motif tersebuat merupakan simbol kepemimpinan yang telah mencapai tahapan tertinggi.
Kain yang menjadi bahan pembuatan Sapu dan Lue ini dipersiapkan oleh Bupati Ngada 3 bulan sebelumnya secara khusus dengan bahan dan persiapan spiritual. Mengapa? karena untuk membuat kain dengan strata tinggi, pembuat harus mematuhi syarat adat dengan membuat ritual untuk setiap tahapannya. Setelah proses tenun selesai menghasilkan kain. Kain siap untuk ritual khusus pelepasan. Penenun percaya hal ini untuk kesalamatan baik bagi penenun maupun orang yang akan mengenakan pakaian adat tersebut.
Proses pembuatan yang memakan waktu 3 bulan ini dilakukan di Langa dengan arahan Mama Monika dan dibantu oleh anggota Rumah Tenun Indigo Ikat Langa. Adapun kain yang dipersiapkan tersebut merupakan kain dari benang candimas yang berbahan Tencel produksi PT Laksana Kurnia Mandiri Sejati (Lakumas). Benang Candimas dipilih oleh Mama Monika tentu karena kualitasnya yang unggul, kain ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya, penyerapan warna alamnya lebih kuat, kain lebih ringan, halus dan nyaman di kulit serta tidak mudah kusut, benang lebih cepat kering saat proses pewarnaan alami.
Benang Candimas berbahan Tencel produksi Lakumas ini memang menjadi primadona untuk dijadikan kain tradisional. Pengrajin berpendapat kualitas benang candimas diibaratkan sebagai benang substitusi benang sutera. Benang candimas banyak dipakai oleh pengrajin untuk membuat kain tradisional seperti kain tradisional Endek dari Bali, kain tenun Sumba, tenun ikat Banyumas yang semuanya masih menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) dalam pembuatannya. Hal ini menjadi nilai unik tersendiri dikarenakan pembuatan pola digunakan manual oleh tangan.
PT Lakumas percaya akan budaya bangsa Indonesia yang menjadi kekayaan dan kebanggaan kita sebagai Warga Negara untuk dikenal baik itu di Indonesia dan secara luas di Mancanegara. Budaya ini merupakan nilai luhur yang wajib kita lestarikan hal itulah yang terus Bapak Presiden Joko Widodo ajarkan melalui contoh konkret pada beberapa kegiatan kunjungan kerja maupun upacara Kenegaraan. Lakumas akan terus berinovasi dan mendukung pengrajin UMKM di Indonesia untuk terus berkarya menghasilan produk kain unggulan yang memiliki kualitas terbaik untuk dapat dinikmati oleh pecinta kain dan budaya Indonesia.