Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Melihat tantangan peradaban dunia, negara perlu melakukan pemberdayaan generasi muda agar mencintai budaya negaranya. Dengan begitu, ketahanan budayanya bisa terjaga dan tidak diakui negara lain. Upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, serta pembinaan langkah pemajuan kebudayaan juga menjadi perhatian pemerintah. Dengan begitu, sangat diharapkan anak muda menjadi tertarik untuk mempelajari budaya negaranya.
Kualitas strategi peningkatan kesadaran akan budaya yang dibentuk mempengaruhi pemajuan kebudayaan secara langsung. Oleh karenanya, pemerintah perlu menyesuaikan strateginya berlandaskan potensi, situasi, serta kondisi kebudayaannya. Pemerintah daerah tingkat provinsi atau kabupaten wajib melibatkan masyarakat terutama generasi muda dalam strateginya. Ini dilakukan agar arah pemajuan kebudayaannya tetap berkesinambungan di masa mendatang.
Kerajinan Tenun sebagai Kekayaan Budaya Indonesia
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam dan budaya dari berbagai suku di setiap daerahnya. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kelimpahan kesenian budayanya. Oleh sebabnya, masyarakatnya perlu menanamkan budaya cinta tanah air dalam dirinya. Dengan begitu, budaya-budaya tetap ada, tidak hilang dimakan waktu, sehingga generasi selanjutnya bisa merasakannya.
Termasuk di dalamnya adalah kesenian budaya tenun atau songket dari beberapa daerah. Kesenian ini merupakan produk dari tradisi tekstil yang memiliki keunikan di setiap daerahnya. Kain tenun atau songket ini bukanlah kain-kain biasa seperti pada umumnya. Bukan hanya corak, motif ataupun warna-warna berbeda, tapi terdapat filosofi yang tidak bisa dipisahkan.
Tenun merupakan proses penggabungan dari benang secara melintang, memanjang, serta melebar. Dalam pembuatannya, pembuatnya menyilangkan benang secara membujur sesuai dengan panjang kain yang akan dibuatnya. Kerajinan tenun berhasil menjadi sumber kemakmuran dari masyarakat di daerah penghasilnya. Hal tersebut dikarenakan kain songket memiliki harga jual yang cukup tinggi dan banyak diminati.
Tidak hanya itu, daerah-daerah penghasil kerajinannya diminati oleh wisatawan baik asing maupun lokal. Ini menandakan songket atau tenun berhasil menjadikan daerahnya sebagai destinasi wisata budaya. Karena berhasil menjadi daya tarik asing, sebagai masyarakat tentu perlu berperan dalam melestarikannya. Jika tidak, songket akan dengan mudah diambil alih oleh negara asing lainnya.
Anak-anak muda perlu memiliki ketertarikan dengan kebudayaan itu, hal ini dikarenakan kebanyakan penenun sudah berusia lanjut. Jika tidak, alih generasi sulit dilakukan dan budayanya luntur. Generasi muda merupakan harapan bangsa dalam melestarikan budaya yang dimilikinya termasuk tenun. Negara menganggap anak-anak muda sebagai generasi emas yang bisa dijadikan investasi jangka panjang.
Upaya Menjaga Budaya Tenun Nusantara
Salah satu kain tradisional nusantara yang telah menjadi peninggalan turun temurun dari nenek moyang atau leluhur. Berikut adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga keberadaannya.
1. Ekspor Kain Ke Negara Lain
Tidak hanya memamerkannya dalam pameran atau museum, Anda juga bisa mengekspor kekayaan alam itu ke negara lain. Dengan begitu, Anda sudah turut membantu melestarikan budaya.
2. Mempelajari dan Mengajarkannya
Cara termudah yang bisa dilakukan untuk menjaga budaya tenun adalah dengan mempelajari dan mengajarkannya ke orang lain. Pengetahuan bisa membuat budayanya terjaga dalam waktu lama.
3. Mengadakan Kegiatan Kebudayaan
Pemberdayaan generasi muda akan lebih mudah dilakukan dengan diadakannya kegiatan kebudayaan. Kegiatan juga membuat generasi muda berperan aktif dalam mempelajari dengan melihat secara langsung kebudayaan yang ada.
4. Membawanya Ke Dunia Internasional
Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan membawa kain ke kancah dunia internasional. Caranya sendiri adalah membawanya ke museum atau memamerkannya dalam ajang pameran fashion.
5. Menjadikan Daerahnya Tujuan Wisata
Upaya selanjutnya yang bisa dilakukan adalah membuat daerah pembuatnya sebagai tujuan pariwisata. Dengan begitu, masyarakat asing atau lokal bisa melihat dan belajar bagaimana cara pembuatannya.
6. Jadikan sebagai Identitas
Menjadikan budidaya sebagai identitas bangsa adalah cara lain yang bisa dilakukan untuk melestarikannya. Hal ini bisa membuat masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan kehadiran budaya asing. Generasi muda merupakan kunci dari kelangsungan kebudayaan dari kain songket atau tenun. Maka dari itu, peningkatan kesadaran akan budaya terhadap generasi muda sangat perlu dilakukan.