Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Kelangkaan yang terjadi pada container besi menjadi sebuah masalah khusus bagi para pelaku ekspor impor. Masalah ini bahkan menjadi persoalan yang membuat banyak pihak harus menemukan solusi secepat mungkin. Baik pemerintah dan operator jasa sebenarnya telah melakukan beberapa alternative. Namun, faktanya hal seperti ini tidak sepenuhnya mengatasi masalah kelangkaan. Apalagi, saat terjadinya penurunan produksi peti kemas.
Namun, ada beberapa alternative solusi yang telah disediakan oleh pemerintah. Beberapa alternative ini memang memberikan dampak baik bagi aktivitas ekspor impor. Berikut adalah beberapa alternative serta solusi yang perlu diperhatikan.
Melakukan Pembatasan Ekspor Kontainer Kosong
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan mengurangi atau membatasi ekspor container. Ya, container atau peti kemas memiliki jumlah terbatas dan produsen dalam negeri harus mengutamakan pasar dalam negeri. Cara ini dinilai sangat efektif karena kebutuhan dalam negeri bisa tercukupi lebih cepat. Namun, solusi ini tidak bisa dilakukan dengan mudah. Pihak produsen juga membutuhkan pasar yang lebih luas.
Ketakutan beberapa pihak adalah kehilangan pasar peti kemas di luar negeri. Padahal, pasar internasional menjadi momentum kuat untuk mendapatkan ekonomi lebih besar. Jadi akan sulit untuk menggunakan cara ini. Namun, pemerintah juga memiliki jawaban untuk masalah seperti ini. Alternative container untuk dalam negeri perlu diutamakan demi meningkatkan ekonomi. Setelah itu, maka kondisi ini akan kembali membaik.
Kewajiban Empty Container yang Perlu Diketahui
Pemerintah juga telah menyiapkan kebijakan empty container bagi kapal yang masuk ke Indonesia. Langkah ini diprediksi akan memberikan ketersediaan peti kemas secara cukup untuk keperluan dalam negeri, meskipun hanya sementara. Namun, setidaknya kewajiban ini akan membantu para pelaku ekspor impor untuk mengatasi masalah shipping marine container. Harapannya, semua kapal akan mengikuti aturan tersebut demi membantu kelangkaan peti kemas dalam negeri.
Namun, solusi ini bukan tanpa hambatan. Kapal dari luar yang akan masuk ke Indonesia mungkin akan menolak aturan tersebut. Hasilnya, beberapa kapal mungkin tidak akan masuk ke Indonesia terlebih dahulu. Adanya kebijakan ini pastinya akan menjadi pro dan kontra di kalangan pelaku atau operator. Namun, setidaknya ini bisa dipakai untuk memberikan alternative kelangkaan pada peti kemas sehingga bisa mengatasi kelangkaan.
Melakukan Rekondisi Pada Peti Kemas
Solusi lain adalah melakukan perbaikan pada beberapa peti kemas yang memiliki kondisi kurang layak. Tidak masalah untuk memperbaiki peti kemas tersebut selama nanti bisa dipakai untuk aktivitas ekspor impor. Faktanya, di pelabuhan banyak sekali peti kemas dengan kondisi kurang bagus. Sayangnya, tidak ada langkah lanjutan untuk menyelesaikan masalah ini. Padahal, ini bisa menjawab permasalahan yang ada sebelumnya.
Perbaikan pada peti kemas memang membutuhkan biaya tambahan. Namun, biaya tersebut tidak masalah selama kelangkaan peti kemas dapat diselesaikan. Bahkan, bisa jadi ini bisa membukan peluang ekonomi yang baru.
Menyediakan Regulasi yang Khusus
Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) menyebutkan bahwa salah satu solusi yang perlu diperhatikan adalah menyiapkan regulasi khusus. Tidak adanya regulasi khusus membuat peti kemas sering terlupakan. Arus container yang mendapatkan regulasi akan mudah untuk mengontrol ketersediaan peti kemas. Bahkan, adanya regulasi bisa dipakai untuk melihat ketersediaan repo container serta empty container yang ada di pelabuhan.
Menariknya, regulasi ini juga penting karena dapat dipakai sebagai dasar bagi pelaku persewaan container. Dengan begitu, tidak akan ada pihak yang memanfaatkan kondisi kelangkaan ini untuk bisnis tidak sehat. Ada beragam solusi yang perlu dipertimbangkan. Namun, untuk bisa mengatasi kelangkaan ini secara penuh maka membutuhkan keseriusan. Dengan begitu, container besi bisa tersedia untuk aktivitas ekspor impor.