Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) telah memberikan usulan untuk mengatasi persoalan keterbatasan container. Kelangkaan tersebut ternyata menjadi salah satu masalah serius yang menyebabkan aktivitas ekspor impor jadi terkendala. Kelangkaan ini memang menjadi masalah serius. Penurunan permintaan membuat produsen peti kemas menurunkan jumlah produksinya. Akibatnya, ini menyebabkan efek domino pada industry freight serta forwarding.
Namun, asosiasi telah menyediakan beberapa solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Setidaknya, ada 5 solusi dari asosiasi yang disampaikan kepada pihak terkait untuk menyelesaikan kelangkaan terhadap peti kemas.
Solusi Asosiasi Kepada Pemerintah Terkait Kelangkaan Peti Kemas
Asosiasi telah memberikan 5 solusi yang dianggap sebagai langkah alternative. Namun, tentu hal ini juga menunggu respons dari pihak terkait. Namun, solusi berikut bisa menjadi alternative jawaban.
- Optimaslisasi Utilitas Peti Kemas
Solusi pertama adalah dengan mengoptimalkan utilitas dari perputaran peti kemas dengan memanfaatkan status un-clearance di setiap pelabuhan. Tentu hal ini membutuhkan regulasi khusus untuk mendukung kebijakan tersebut. Hal paling penting dalam solusi pertama ini adalah transparansi dari pihak pelayaran. Ketakutan beberapa pihak adalah ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan bisnis tidak sehat.
Maka, transparansi terhadap kapasitas muat perlu disampaikan, setidaknya kepada pihak bea cukai. Dengan begitu, maka setiap eksportir bisa menentukan kapan harus melakukan jasa pelayaran tersebut saat akan melakukan aktivitas perdagangan.
- Relaksasi Pengalihan Barang EXIM
Solusi kedua adalah memberikan relaksasi atau kemudahan untuk pengalihan barang ekspor dari pabrik ke gudang logistik. Asosiasi berpendapat bahwa solusi ini penting karena memberikan kesempatan yang lebih besar bagi eksportir. Jika pabrik memiliki fasilitas seperti Kemudahan Tujuan Ekspor (KITE) maka akan memudahkan pada izin relokasi. Inilah yang seharusnya dimiliki oleh eksportir sehingga mudah dalam membuka pasar baru.
Artinya, jika solusi ini benar-benar diterapkan maka akan menjadi sebuah kesempatan baru bagi setiap industry. Sayangnya, saat ini belum bisa dilakukan dengan maksimal karena pengawasan sangat kurang terhadap jasa tersebut.
- Optimalisasi Keterlibatan Pelaku Logistik Swasta
Keterlibatan pelaku logistic swasta menjadi salah satu hal penting untuk mendorong upaya peningkatan proyek infrastruktur. Dalam hal ini, percepatan serta kemudahan dalam perizinan berusaha harus segera dirasakan oleh pelaku usaha. Tentu saja keterlibatan pelaku logistic swasta ini dapat dilakukan tanpa mengurangi kepentingan yang jauh lebih besar. Hal tersebut sangat penting supaya kebijakan mengenai ekspor impor industry tekstil dapat berjalan.
Apalagi, peran swasta memberikan dampak yang besar terhadap rantai pasokan. Oleh sebab itu, keterlibatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan jalan alternative sehingga tantangan kelangkaan peti kemas bisa diselesaikan.
- Subsidi Kepada Eksportir
Solusi selanjutnya yang ditawarkan adalah memberikan subsidi kepada para eksportir. Subsidi tersebut perlu ditekankan pada komoditas yang memiliki daya persaingan tinggi. Cara ini diharapkan mampu memberikan jalan keluar bagi para eksportir. Penekanan pada subsidi ini adalah mengubah cara pembayaran yang sebelumnya FOB menjadi CIF. Dengan begitu, maka aka nada bargaining dari pasar luar negeri untuk rantai pasokan lebih luas.
- Subsidi Kepada Operator Pelayaran
Selain subsidi kepada eksportir, subsidi juga perlu diberikan kepada operator pelayaran. Tujuan dari subsidi ini adalah supaya operator mau melakukan repositioning container kosong yang sebelumnya masih tertahan. Hal tersebut bisa mendorong penurunan ongkos kirim perjalanan. Harapannya, kelangkaan juga tidak memberikan efek domino yang berkepanjangan. Jadi, solusi ini harus segera direalisasikan secepat mungkin oleh semua pihak.
Lima solusi tersebut memang tidak bisa langsung mengurangi efek kelangkaan peti kemas. Namun, setidaknya hal ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai industry seperti Lakumas untuk tetap melakukan aktivitas ekspor impor.