Update Vaksinasi untuk Tekan Penyebaran Corona di Indonesia


Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748

Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702

Sejak awal tahun 2020 hingga sekarang, pemerintah masih fokus menghadapi penanganan penyebaran Covid-19 di dalam negeri. Sejak bulan Januari tahun 2021, pemerintah memulai program pemberian vaksin. Dosis pertama diberikan kepada Presiden Jokowi pada 13 Januari 2021, yakni bertempat di Istana Negara. Pada awalnya, program vaksinasi memang banyak mengundang kontroversi. Banyak masyarakat tidak bersedia mendapatkannya.

Hal tersebut akibat tersebarnya berbagai rumor mengenai jenis vaksin yang digunakan. Meski demikian, pemerintah terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dosis tersebut. Ini bertujuan agar masyarakat lebih kebal dari infeksi virus corona. Penyebaran virus corona sudah memasuki tahun kedua di Nusantara. Namun hingga saat ini kasus positif masih terus bertambah. Biarpun demikian, pemberian dosis vaksin memberikan dampak positif. Lantas, bagaimana perkembangannya?

 

Update Vaksinasi Virus Corona Terkini

Pemerintah terus memberikan tambahan dosis bagi masyarakat hingga saat ini. Perkembangan program vaksinasi terkini berdasarkan data saat ini yaitu sudah mencapai 165 juta suntikan. Jumlah tersebut meliputi pemberian dosis pertama dan kedua. Sementara persentase dosis pertama yang telah diberikan sudah mencapai lebih dari 50%. Sedangkan persentase untuk dosis kedua baru mencapai sekitar 30%.

Sehingga secara keseluruhan, pemerintah telah memberikan dosis secara lengkap dengan persentase di atas 22% dari keseluruhan populasi masyarakat Indonesia. Perlu diketahui bahwa dosis vaksin diberikan dua kali. Dengan aturan vaksin kedua disuntikkan setelah 14 hari dari suntikan pertama. Semakin banyak penerima vaksin, maka diharapkan kasus positif corona juga semakin turun. Sehingga berbagai aktivitas di semua sektor dapat kembali berjalan dengan lancar.

 

Kelompok Prioritas Penerima Vaksin 

Pemerintah menetapkan adanya kelompok-kelompok prioritas agar mendapatkan suntikan vaksin dengan cepat. Setidaknya terdapat 6 kelompok utama yang harus diutamakan antara lain sebagai berikut.

  1. Tenaga Kesehatan Indonesia

Tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan kasus Covid-19 sehingga menjadi kelompok prioritas. Tenaga kesehatan antara lain terdiri dari dokter, perawat, bidan, serta petugas medis lainnya.

  1. Kontak Erat dengan Pasien

Orang yang memiliki kontak erat dengan pasien positif virus corona juga menjadi prioritas sebagai penerima vaksin. Di awal tahun, jumlah yang ditargetkan dari kelompok ini sebanyak 500.000 orang.

  1. Petugas Pelayanan Publik

Petugas yang bekerja di sektor pelayanan publik juga menjadi kelompok prioritas. Sasaran penerima vaksinnya mencapai lebih dari 715 ribu orang.

  1. Masyarakat Umum

Pemerintah menargetkan pemberian vaksin secara lengkap kepada lebih dari 92 juta masyarakat umum. Dengan begitu masyarakat dapat bekerja dan melakukan aktivitas namun tidak mudah terinfeksi corona.

  1. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik seperti guru dan dosen yang bekerja di berbagai level pendidikan juga menjadi kelompok prioritas. Pemerintah menargetkan lebih dari 4 juta pendidik menerima vaksin secara lengkap.

  1. Aparatur Negara

Kelompok prioritas dari kalangan aparatur negara, pemerintah, serta anggota legislatif targetnya mencapai lebih dari 3 juta orang.

Apakah Indonesia Bisa Capai Herd Immunity?

Kekebalan komunal disebut-sebut memiliki peran yang nantinya akan menentukan kondisi dalam negeri terkait penyebaran virus corona. Kekebalan kelompok atau komunal yaitu kondisi ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular. Sehingga kelompok tersebut memberikan perlindungan secara tidak langsung bagi sebagian orang yang tidak kebal terhadap infeksi penyakit tersebut. Kekebalan komunal bisa terjadi secara alami maupun non alamiah.

Secara alami, kekebalan tersebut terjadi apabila sebagian besar populasi telah terinfeksi sehingga terbentuk antibodi baru. Selain itu, kekebalan tersebut bisa terbentuk berkat bantuan vaksin. Beberapa waktu lalu, Indonesia sempat mengalami kenaikan kasus positif secara signifikan dengan angka kesembuhan yang juga tinggi. Semakin banyak dosis vaksin yang diterima, diharapkan herd immunity bisa terbentuk lebih cepat.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *