Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Sudah banyak orang beralih menggunakan tekstil ramah lingkungan, sebab dengan semakin banyaknya kerusakan yang terjadi bumi dan salah satu penyebabnya adalah sampah atau bahan tekstil tidak dapat terurai di tanah, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal ini jika dibiarkan terus menerus bisa bertambah parah, terlebih lagi kain memang menjadi salah satu material tidak dapat terurai. Namun Anda tidak perlu khawatir lagi, sebab sisa kain yang sudah tidak digunakan bisa terurai di tanah dengan tekstil yang ramah lingkungan.
Sudah banyak referensi material yang tidak membuat sampah tekstil, sehingga proses pembuatannya lebih aman bagi manusia dan alam. Terlebih lagi bahan ini memiliki kelebihannya sendiri, dan dinilai lebih menguntungkan ketimbang bahan tekstil sebelumnya. Proses pembuatan material ramah lingkungan ini, hampir sama dengan pembuatan tekstillainnya. Yang membedakan adalah bahan yang digunakan, berikut kami akan mengajak Anda untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan tekstil dengan bahan ramah lingkungan.
Proses Pembuatan Tekstil Ramah Lingkungan yang Aman bagi Manusia
Pembuatan tekstil memang sudah manusia lakukan sejak dahulu, meskipun teknologi sudah berkembang dengan cukup baik, namun pembuatan tekstil secara manual masih tetap dilakukan. Berikut kami akan menjelaskan kepada anda, tahapan proses pembuatan tekstil.
1. Pemetikan
Ada berbagai bahan alam dapat dijadikan sebagai material tekstil oleh manusia, seperti halnya serat tumbuhan yang berasal dari selulosa, dan menghasilkan kain linen dan katun; serat hewan yang berasal dari protein dan dapat menghasilkan wol dan sutera dan masih banyak lagi. Setelah serat tersebut dipanen, maka tahapan selanjutnya adalah pemetikan pada serat tersebut. Pemetikan dilakukan dengan tujuan, agar tidak ada benda asing yang terdapat dalam serat, seperti kotoran, serangga atau pun daun.
2. Carding
Lalu serat-serat tersebut akan disisir atau carding, tujuannya adalah menyelaraskan dan menggabungkannya menjadi tali longgar. Sebetulnya sudah ada mesin canggih untuk melakukan carding, namun beberapa orang masih menggunakan cara manual. Proses carding terbilang penting, sebelum lanjut ketahapan berikutnya. Setelah serat melalui proses ini, nantinya serat pendek dengan serat panjang akan terpisah. Jika serat tidak melalui proses carding, nantinya benang menjadi tidak rata,hasil dari proses carding ini dinamakan sliver.
3. Pemintalan
Salah satu manfaat dari pemanfaatan bahan alam pada tekstil adalah, tidak membuat sampah tekstil.Tentunya hal tersebut akan berdampak positif bagi lingkungan sekitar, sebab tidakada limbah atau sampah yang akan menimbulkan kerusakan di air maupun tanah. Tahapan selanjutny aadalah pemintalan atau spinning, tahapan ini bertujuan untuk memproses kapas atau material alami lainny amenjadi benang. Proses spinning akan melalui beberapa tahapan di dalamnya, dan masih banyak orang yang melakukan tahapan ini secara manual.
4. Warping
Tahapan ini benang akan dikumpulkan dan melilitkannya pada gulungan, lalu gulungan tersebut akan dipindahkan kedalam balok lungsin. Kemudian balok tersebut akan dipasang pada alat tenun, dan nantinya benang lungsin tersebut siap untuk ditenun. Proses warping sudah berjalan sejak dahulu, dan beberapa orang masih menggunakan cara manual yaitu alat tenun terbuat dari kayu. Sedangkan beberapa perusahaan sudah beralih menggunakan mesin canggih, yang prosesnya lebih singkat.
5. Menenun
Tahapan selanjutnya adalah menenun, dimana serat alami seperti Tencel atau linen akan melewati tahapan ini. Di Indonesia sendiri, alat tenun tradisional yang masih digunakan hingga saat ini bernama Gedogan. Proses menenun ini akan melanjutkan proses warping sebelumnya, benang pakan akan diselipkan dengan benang lungsin melalui mesin ini dan nantinya akan menjadi kain. Tahapan ini terbilang cukup sulit, bagi Anda yang belum terbiasa menggunakan Gedogan. Proses pembuatan tekstil ramah lingkungan tersebut, tentunya melalui proses yang panjang. Dalam setiap tahapan terdapat fungsi yang cukup penting, dan saling berkaitan dengan proses berikutnya.