Mengenal Sejarah dari Batik Nusantara yang Sudah Mendunia


Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748

Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702

Batik Nusantara merupakan salah satu warisan dunia yang telah diakui. Memiliki banyak jenis dan corak yang membuatnya jadi salah satu warisan paling penting.

Batik Nusantara telah lama dikenal sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Pada 2009, UNESCO telah menetapkannya sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Herritage of Humanity.

Sejak saat itu, kain khas nusantara ini lebih banyak dikenal oleh dunia. Bahkan, beberapa tokoh dunia juga sering mengenakan pakaian batik asal Indonesia. Hal ini tentu saja sebagai apresiasi besar.

Di sisi lain, batik sendiri jadi salah satu peninggalan yang paling dibanggakan. Kain ini jadi salah satu simbol bagaimana masyarakat dahulu memiliki keharmonisan dengan alam. Penasaran? Berikut sejarah batik.

Sejarah dari Batik Nusantara Indonesia

Jika dilihat dari sejarahnya, maka kain corak ini telah ada sejak masa klasik Indonesia. Umumnya, ini dipakai sebagai salah satu atribut kerajaan. Terlihat dari beberapa literatur yang telah diterjemahkan.

Pada perkembangan yang lebih modern, kain kemudian diperjualbelikan oleh pedagang lokal. Di masa kemerdekaan, kain ini dipakai untuk bahan baku pakaian. Kain ini terus berkembang jadi lebih besar.

Melihat pentingnya batik, akhirnya Presiden Soekarno pertama kali memperkenalkan warisan khas Indonesia ini pada saat konferensi PBB. Setelah itu, batik kemudian didaftarkan untuk status Intangible Culture Herritage.

Perjalanan panjang ini akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 2009, pengajuan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia akhirnya diterima. Secara resmi, pengakuannya dilakukan pada sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah di Abu Dhabi.

Bahan Kain Batik yang Sering Digunakan

Dalam perkembangannya, kerajinan menggunakan berbagai jenis kain. Umumnya, setiap daerah menggunakan jenis kain berbeda-beda. Hal ini karena biasanya karakter dan motif dari setiap batik berbeda-beda.

  1. Dobby

Dobby merupakan salah satu jenis kain yang didapatkan dari kombinasi katun serta polyester. Kombinasi tersebut membuat Dobby memiliki banyak motif. Beberapa diantaranya adalah baron, crystal, kotak-kotak, hingga herringbone.

  1. Serat nanas

Secara umum, serat nanas memiliki karakteristik permukaan lebih kasar. Namun, serat nanas sudah sejak lama digunakan sebagai bahan baku pembuatan batik. Batik dari serat nanas dinilai lebih eksklusif.

  1. Mori

Kain mori jadi salah satu yang paling banyak digunakan. Banyak pengrajin menggunakan mori karena memiliki ketebalan dan kerapatan sempurna. Biasanya, mori sering untuk batik tulis, cap, ataupun sablon.

  1. Rayon

Dibuat dari serat selulosa, rayon memiliki karakteristik mirip seperti bahan kapas. Memang, rayon tidak sebagus katun, tapi masih memiliki beberapa keunggulan lain. Salah satu kelebihannya adalah daya serap keringat tinggi.

Jenis-jenis Batik yang Memiliki Motif Beragam

Karena setiap daerah memiliki batiknya masing-masing, ada banyak sekali daerah penghasil batik. Umumnya, daerah Jawa Tengah memiliki lebih banyak daerah penghasil, sebut sala Solo, Tegalan, dan sebagainya.

  1. Solo

Salah satu jenis yang sangat terkenal adalah batik Solo. Karakteristik dan keistimewaannya sudah tidak perlu diragukan kembali. Apalagi, motifnya kebanyakan tidak jauh dari unsur budaya sekitar.

  1. Tegalan

Tegalan merupakan salah satu jenis warisan yang juga sangat populer. Kebanyakan menggunakan motif flora dan fauna. Banyak pakaian kasual saat ini terbuat dari motif Tegalan.

  1. Pekalongan

Ada juga motif Pekalongan yang banyak dijual oleh pedagang lokal. Dari sisi karakteristik, motif Pekalongan jauh lebih variatif. Banyak juga dijual dalam bentuk lembaran kain.

Motif Batik yang Sangat Bervariasi

Umumnya, hampir semua batik memiliki motif flora dan fauna. Hal tersebut karena pada dasarnya warisan merupakan bentuk hubungan antara manusia dengan alam. Wajar jika flora dan fauna sering dipakai.

Namun, ada juga beberapa jenis yang menggunakan motif geosentris. Bahkan, di beberapa daerah juga sering dijumpai motif cakra. Memang, tidak ada batasan dalam motif dalam membuat batik.

Batik memang jadi salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan. Keunikannya mampu membuatnya diakui sebagai warisan dunia. Corak dan motifnya jadi salah satu hal paling menarik.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *