Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Terdapat satu metode populer untuk memberikan warna pada sebuah kain atau kaos, sebutannya adalah pencelupan warna atau tie dye. Metode tersebut berkembang sekitar tahun 60 – 70 an dan semakin populer hingga sekarang.
Hasil warnanya yang unik, tidak teratur, dan caranya mudah menambah minat orang untuk bereksperiman. Terlebih setelah adanya kebijakan untuk mengurangi mobilitas dengan dilakukannya PPKM darurat 2021.
Beberapa Metode Tie Dye dengan Bahan Organik
Meskipun terlihat seperti dicelupkan ke bahan warna saja, tetapi ternyata ada banyak metodenya. Perbedaan metode akan menghasilkan corak berbeda. Agar hasil maksimal, sangat disarankan agar menggunakan kain berbahan organik.
1. Teknik Jumputan
Cara pencelupan ini merupakan gaya khas masyarakat Indonesia, sering ditemukan di berbagai daerah seperti jawa tengah atau bali. Untuk membuatnya tidak begitu mudah, yaitu dengan menjumput (mengambil sedikit bagian kainnya).
Kain tersebut kemudian dimasukkan kelereng di dalamnya dan dicelupkan pada obat pewarna. Cobalah berimajinasi tentang hasilnya, sehingga Anda bisa memutuskan untuk mengambil berapa jumputan dalam satu buah kain atau kaos.
Pewarnaan umumnya satu warna saja, tetapi apabila Anda ingin ada beberapa ragam corak warna, juga bisa. Caranya adalah dengan memberikan ember warna lain dan menjumput, lalu mencelupkannya ke warna lain setelah warna pertama kering.
2. Teknik Ombre
Berbeda dengan jumputan yang aliran warnanya diatur sendiri, teknik ombre memanfaatkan daya kapilaritas dan daya serap kainnya. Pada dasarnya warna akan merambat ke mediumnya, sifat warna inilah yang dimanfaatkan dalam teknik Ombre.
Cara pembuatannya sederhana, yaitu tinggal mencelupkan sebagian kaos atau kain pada pewarna, kemudian dibiarkan beberapa saat hingga warnanya naik secara alamiah. Ketebalan warna dan motifnya juga alamiah, sesuai proses penyerapannya.
Agar hasilnya lebih maksimal, gunakanlah bahan rayon. Bahan dasarnya kain ini berasal dari material organik, yaitu bagian selulosa pada tumbuhan. Biasanya berbahan organik daya resap tintanya lebih besar dan indah.
3. Teknik Accordion
Apabila teknik jumputan bentuknya melingkar, ini bentuknya memanjang seperti akordeon. Caranya adalah menutup bagian kainnya dengan benang dan jarum, ditarik sedemikian rupa kemudian dicelupkan pada tinta.
Berkreasi dengan kaos dan warna ternyata menyenangkan dan asyik, selain bisa mendaur ulang kaos yang sudah pudar warnanya juga melatih daya kreasi. Pembuatannya juga cukup mudah, seperti namanya tinggal melakukan pencelupan warna pada kain yang telah dipola.
Bahan kain yang mudah menyerap warna adalah yang menggunakan benang katun dan benang rayon. PT. Lakumas menghasilkan produk benang rayon berkualitas yang sudah dipakai oleh banyak pengrajin untuk berbagai keperluan kain.
Untuk melihat bagian lainnya:
Bagian 1 klik disini
Bagian 2 klik disini
Bagian 3 klik disini
Bagian 4 klik disini