Bijak dalam Mengonsumsi Vitamin C, D3, dan B Kompleks

Adanya gelombang kedua yang dipicu oleh masuknya berbagai varian virus covid 19 menyebabkan terjadinya kepanikan, salah satunya adalah heboh air kelapa. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda ketika di awal pandemi tahun lalu.

Kepanikan tersebut disebabkan oleh berbagai hal, pertama fakta bahwa kasusnya meningkat tajam, kedua mengenai adanya berita – berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya, serta ketiga mudah percayanya masyarakat terhadap informasi tersebut.

Untuk menghindari kondisi serupa, tentunya perlu edukasi atau pemahaman yang benar terkait konsumsi obat – obatan maupun vitamin. Sehingga tidak lagi terjadi kepanikan serta menghindari terjadinya kelangkaan seperti yang terjadi saat ini.

Konsumsi Vitamin D3, C, dan B Kompleks yang Aman, Jangan Berlebihan

Vitamin memiliki kegunaan dalam tubuh, seperti meningkatkan imunitas atau menambah kekuatan bagian tubuh, seperti meningkatkan kekuatan tulang dan gigi. Tetapi konsumsi berlebihan akan menimbulkan efek samping buruk bagi tubuh.

Untuk mengetahui batas aman konsumsinya haruslah berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu. kondisi antara orang sehat dengan orang sakit biasanya memerlukan dosis berbeda. Namun pada umumnya konsumsinya tidak boleh melebihi 2000 mg untuk vitamin C.

Sedangkan untuk Vitamin Dnya kebutuhan tubuh tidaklah begitu tinggi. Karena sebenarnya dengan mengonsumsi sayur dan lauk kemudian berjemur sudah cukup atau terpenuhi. Tetapi ketika dalam kondisi khusus, bisa meningkat, seperti ketika terjangkit covid.

Untuk B kompleks sendiri, kebutuhannya tidaklah begitu besar ketika konsumsinya dalam waktu lama. Sehari tidak lebih dari dosis 200 – 500 mg, apabila berlebihan berpotensi mengalami efek negatifnya.

Dampak buruk mengonsumsi berlebihan pada umumnya bermacam – macam, mulai dari kasus ringan hingga berat. Efek buruk yang bersifat ringan contohnya seperti tidak nafsu makan, mual – mual, mudah lelah, bahkan bisa sampai diare.

Pada kasus berat, biasanya memunculkan gejala seperti munculnya kecemasan berlebihan, Hiperkalsemia, gangguan irama jantung, kerusakan ginjal, hingga diabetes. Gangguan tersebut semakin diperparah apabila sudah memiliki penyakit sebelumnya.

Bantuan Suplemen dan Vitamin dari Lakumas untuk Karyawan

Adanya kelangkaan, seperti sulitnya mendapatkan susu beruang (bear brand), membuat masyarakat panik dan ketakutan tidak bisa meningkatkan imunitasnya. Memahami masalah ini PT. Lakumas membuat langkah strategis menjaga kondisi kesehatan karyawannya.

Salah satunya adalah dengan memberikan atau membagikan paket suplemen dan vitamin kepada karyawannya. Pemberian suplemen ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki peran besar dalam perkembangan sebuah perusahaan.

Pemberian paketnya sendiri berisi mengenai berbagai jenis suplemen, harapannya adalah imunitas karyawannya meningkat. Karena apabila imunitasnya turun dan tertular covid, bisa berdampak pada karyawan yang selainnya.

Namun program ini tidak bisa berjalan sepenuhnya tanpa dukungan dari para karyawannya. Langkah dukungannya adalah mengonsumsi suplemennya setiap hari sesuai dengan dosisnya. Sehingga tidak berlebihan dan tidak menimbulkan efek samping.

Selain itu gaya hidup sehat juga harus tetap dijalankan, contohnya mematuhi aturan protokol kesehatan. Tidak boleh mengabaikan masker, menjaga jarak cukup, serta sering membersihkan bagian tubuh. Seperti menggunakan desinfektan atau hand sanitizer.

Menjaga kondisi tubuh tetap bugar juga bisa menjadi langkah pencegahan serta meningkatkan imunitas. Caranya adalah dengan berolah raga secara teratur setiap harinya. Usahakan berolah raga di dalam ruangan saja, sehingga mengurangi potensi tertular virusnya.

Selain mampu meningkatkan kebugaran dan imunitas tubuh, bagi karyawan juga mampu meningkatkan tenaganya. Sehingga ketahanan bekerja semakin meningkat.

Kesehatan menjadi hal yang sangat mahal harganya, karenanya haruslah dijaga dan dikondisikan agar tidak mudah sakit. Caranya adalah dengan mengonsumsi vitamin serta suplemen setiap harinya, jaga dosisnya agar tidak membahayakan.

Cobalah membuat jadwal konsultasi dengan dokter serta meminta sarannya, terlebih apabila muncul gejala akibat konsumsi berlebihan. Usahakan untuk obat kontroversi seperti invermectin, azritomisin, dan oseltamifir dikomunikasikan dengan petugas medis.

Share: