Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Analisa dalam pekerjaan di perusahaan memegang peranan penting. Aktivitas ini mengharuskan setiap karyawan untuk berpikir dan menjelaskan beberapa hal. Salah satu yang sering terjadi adalah mengetahui seperti apa tanggung jawabnya.
Faktanya, menganalisis suatu masalah bisa memberikan kesempatan besar naik jabatan. Seseorang yang mampu melihat solusi dari masalah akan tampil sebagai pemenang. Jabatan tinggi bukan lagi menjadi hal yang mustahil.
Aktivitas menganalisis ini juga memberikan banyak hal menarik lain. Bukan hanya untuk mengerti tentang tanggung jawabnya, tetapi komponen, unsur, dan lainnya. Jadi sangat banyak sekali manfaatnya.
Tujuan Menganalisa Pekerjaan Secara Rinci
Dalam menganalisis pekerjaan, ada beberapa hal yang ingin dituju. Beberapa hal tersebut memang tidak bisa dijelaskan secara rinci. Namun, target utamanya adalah memahami pekerjaan dengan lebih baik.
Salah satunya adalah job description yang memberikan informasi tentang beberapa hal standar dalam pekerjaan. Job description bisa meliputi tentang spesifikasi, tanggung jawab, kewajiban, hingga riwayat pekerjaan.
Ada juga job classification dengan rincian seperti penyusunan pekerjaan. Secara sistematik, setiap pekerjaan akan berada dalam klasifikasi tertentu. Tujuannya adalah untuk mempermudah setiap karyawan menyelesaikan tanggung jawabnya.
Job evaluation memberikan kewajiban untuk mengatur prosedur khusus dalam pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan fungsinya masing-masing. Umumnya, ini dilakukan untuk melihat sejauh mana efektifitas dalam menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan.
Sedangkan personal spesifications diperlukan sebagai bahan untuk menyusun persyaratan tertentu. Biasanya, hal ini dilakukan untuk melakukan manajemen terhadap pengetahuan, keterampilan, sikap, hingga ketangkasan untuk keberhasilan target perusahaan.
Manfaat yang Diperoleh dari Analisa Pekerjaan
Dari beberapa hal yang sudah disebutkan sebelumnya, menganalisis pekerjaan sebenarnya memberikan banyak manfaat. Setidaknya ada 3 manfaat yang bisa dirasakan ketika sebuah analisis berhasil dilakukan dengan baik.
Pertama, melakukan sebuah analisis pekerjaan memberikan informasi tertentu yang dibutuhkan. Biasanya, hal ini ditujukan untuk melengkapi dan mengatur susunan pegawai. Jadi secara sistematik akan terlihat jelas pembagian kerjanya.
Kedua adalah desain organisasi sebagaimana fungsinya. Ketika melakukan sebuah analisis, maka akan muncul data-data khusus. Data ini bisa dipakai untuk menyusun posisi organisasi supaya lebih efektif dan efisien.
Terakhir adalah desain ulang pekerjaan. Terkadang, dalam upaya meningkatkan capaian target, maka harus ada redesain pekerjaan. Semua komponen, unsur, hingga klasifikasi bisa saja diubah dalam bentuk baru.
Tahapan Analisis Pekerjaan yang Perlu Diperhatikan
Dalam melakukan sebuah analisis, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan. Secara garis besar, setidaknya ada 2 hal paling utama. Pertama adalah penentuan tugas dan kedua adalah penetapan komponen pelengkap.
Penentuan tugas memberikan kemungkinan untuk melakukan pemetaan terhadap kerangka kerja utama. Didalamnya terdapat unsur-unsur pekerjaan dan perilaku dalam mencapai target. Termasuk juga dalam kewajiban yang haru dipenuhi sebagai penanggungjawab.
Sedangkan penetapan komponen pelengkap berkaitan dengan kompetensi dari setiap karyawan. Komponen berupa pengetahuan, kemampuan, sikap, dan sebaginya menjadi dasar dalam analisis. Dengan begitu, kerangka besar akan tercipta dengan lebih efisien.
Jenis-jenis Analisis yang Perlu Diketahui
Setidaknya ada 2 jenis dalam menganalisis kewajiban supaya lebih efektif. Pertama adalah tipe tradisional dan kedua adalah orientasi hasil. Keduanya sama-sama merupakan jenis yang cukup penting dalam sebuah lingkungan organisasi.
Analisis bersifat tradisional umumnya tunduk pada 3 komponen utama. Pertama adalah tanggung jawab terhadap suatu kedudukan. Kedua adalah kepatuhan terhadap pengarah dan ketiga adalah kewajiban dalam memegang kedudukan.
Sedangkan analisis berorientasi hasil umumnya memberikan kebebasan konsep bagi setiap kedudukan untuk mencapai target. Proses bukanlah hal yang mutlak, tetapi hasil adalah suatu prioritas untuk dipenuhi.
Pada akhirnya, melakukan sebuah analisis memberikan kesempatan lebih besar untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Dengan begitu, setiap karyawan mampu memahami setiap tanggung jawab dan tujuan terhadap target yang harus dicapai.