Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Lingkungan kerja memberikan dampak cukup besar bagi kinerja seorang karyawan. Jika keadaan dalam kantor kurang mendukung, maka potensi karyawan akan terhambat. Kondisi seperti ini sangat kurang baik jika diteruskan.
Sebenarnya ada banyak alasan mengapa kondisi selama bekerja kurang nyaman. Bisa saja karena atasan yang kurang memberikan apresiasi. Bisa juga karena siklus pertemanan kantor saling menjatuhkan.
Beberapa dampak negatif akan muncul satu persatu ketika keadaan sudah lebih kompleks. Apalagi, beban pekerjaan semakin hari semakin menumpuk. Jelas ini akan memberikan tekanan berat bagi karyawan.
Alasan Lingkungan Kerja Tidak Sehat
Ada banyak alasan mengapa keadaan di dalam kantor bisa menjadi kurang sehat. Persaingan antar karyawan menjadi salah satu yang paling sering dijumpai. Bahkan, tidak jarang beberapa saling sikut.
Keinginan untuk mendapatkan notice dari atasan adalah salah satu alasannya. Untuk mendapatkan perhatian, maka mau tidak mau harus terlihat memiliki kinerja baik. Tidak peduli dengan cara terpuji atau bukan.
Faktanya, keadaan seperti ini membuat siklus pekerjaan menjadi kurang sehat. Beban pekerjaan semakin meningkat bersamaan tekanan mental. Kesempatan berkarir juga mulai menghilang karena saling sikut.
Alasan lain adalah karena atasan yang kurang mampu memberikan apresiasi kepada setiap karyawan. Memang tidak semua karyawan mampu memenuhi ekspektasi perusahaan. Namun, bukan berarti semua harus diratakan, bukan?
Apakah Hal Tersebut Memiliki Potensi Berbahaya?
Jika dilihat dari sisi manapun, siklus kantor yang toxic akan sangat membahayakan. Salah satu alasannya karena mampu menghambat potensi. Jadi kemampuan yang dimiliki tidak mampu dimaksimalkan dengan baik.
Banyak karyawan sering mengeluhkan kondisi kantor seperti ini. Ditambah dengan kecenderungan untuk saling cari muka kepada atasan. Tentu akan memberikan beban lebih besar karena tidak mampu mengerjakan tanggung jawabnya.
Fakta lain adalah kehadiran teman kerja yang saling membicarakan orang lain memberikan kesan tidak nyaman. Kesalahan kecil bisa menjadi besar jika dilakukan dengan cara seperti ini.
Hasilnya, kesalahan yang tidak seberapa akhirnya memberikan alasan kepada orang lain untuk saling menjatuhkan. Ada kesan bahwa kesalahan kecil akan menjadi senjata untuk menjadikan orang lain terlihat buruk.
Rasa tidak nyaman karena terbayang hal buruk bisa membuat karyawan tertekan. Lebih parahnya lagi adalah terkena depresi berat. Ditambah adanya beban pekerjaan yang semakin bertambah setiap saat.
Cukup menakutkan memang jika seorang karyawan tidak memiliki mental kuat. Apalagi bagi karyawan yang statusnya adalah lulusan baru. Mental yang masih belum matang akan cenderung berakibat fatal.
Bagaimana Cara Menyikapi Hal Tersebut?
Lalu, bagaimana cara menyikapi sistem kerja yang seperti itu? Sebenarnya ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan. Namun, setiap cara biasanya akan efektif untuk kasus-kasus tertentu.
Salah satu cara yang cukup banyak dipakai adalah jangan pernah terlalu ikut campur urusan orang lain. Tidak masalah mengetahui beberapa hal dari teman kerja. Namun, jangan sampai tahu lebih detail.
Cara lain adalah mengerjakan tanggung jawab sesuai tuntutan. Jika tidak diminta mengerjakan sesuatu, jangan lakukan hal tersebut. Terlihat bisa mengerjakan banyak hal akan berdampak buruk pada pekerjaan sendiri.
Seorang karyawan yang terlihat bisa melakukan banyak hal cenderung dimanfaatkan. Biasanya akan diminta mengerjakan sesuatu yang bukan tanggung jawabnya. Jelas ini merupakan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan.
Cara lainnya adalah mengetahui karakter setiap teman kerja dan atasan. Apakah dari teman kerja tersebut memiliki karakter buruk atau tidak. Jika ada, lebih baik menghindarinya.
Dunia kerja memang tidak selamanya berjalan lurus. Terkadang ada saatnya seorang karyawan harus berada pada fase yang sulit. Salah satunya ketika mendapati teman kerja yang toxic.