Apa Saja Pakaian khas Daerah di Indonesia yang Dipakai Saat Lebaran?


Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748

Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702

Penggunaan kain tradisional sebagai salah satu outfit saat lebaran tiba bukan hanya unik, namun menunjukkan rasa bangga terhadap budaya bangsa. Saat lebaran tiba, salah satu tradisi yang mengakar pada benak masyarakat Indonesia adalah membeli baju baru.

Nyaris semua kalangan, dari masyarakat ekonomi menengah ke atas maupun ke bawah pasti mempersiapkan outfit lebaran dengan beragam rentan harga. Tidak sedikit juga yang memutuskan menjahit agar memiliki keserasian antara satu anggota keluarga dan lainnya.

Momen yang hanya terjadi satu tahun sekali serta merupakan hari rayanya umat Muslim tentu disambut seantusias mungkin oleh seluruh Muslim di tanah air. Terlebih, negara kita ini mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, sehingga idul fitri terasa betul nuansanya.

Warga di perkotaan dengan budaya modern mungkin memilih pakaian trend masa kini, namun pada berbagai daerah tidak menutup kemungkinan menggunakan pakaian tradisional. Langkah kecil guna budayakan pakaian daerah setiap wilayah tertentu tanah air.

Tradisi Idul Fitri khas Indonesia

Pakaian lebaran menjadi salah satu kebiasaan dari sekian banyak tradisi yang dari dulu turun-temurun dianut. Beberapa contoh kebiasaan dari nenek moyang hingga sekarang terasa melekatnya ketika Anda melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Makan Ketupat

Kebiasaan makan ketupat dibersamai dengan rendang dan opor ayam rasanya sudah melekat di lidah penduduk negeri ini. Lebaran tanpa 3 menu andalan tersebut rasanya kurang lengkap, meskipun pada hari biasa mudah saja untuk menyantapnya.

  • THR

THR atau tunjangan hari raya sebenarnya istilah yang digunakan bagi para karyawan ketika mendapatkan gaji dua kali lipat dari biasanya. Namun, dalam artian lainnya juga merupakan pembagian amplop berisi uang yang dari orang dewasa kepada anak-anak kecil.

  • Kirim Parcel

Tradisi kirim parcel dulunya identik dengan makanan, namun saat ini Anda Bahkan dapat mengirim bingkisan berupa kain ramah lingkungan sebagai seragam idul fitri penerima. Beragamnya isian parcel bahkan memungkinkan untuk mengirim berbagai bahan sembako.

  • Mudik

Terakhir, tradisi yang pasti selalu ada setiap tahunnya adalah mudik Atau pulang kampung. Pulang kampung membawa berbagai oleh-oleh dari kota merupakan kebiasaan dan dimana ketika kembali lagi ke kota barang bawaan tidak kalah banyak dari saat tiba di kampung.

Selain itu masih ada kebiasaan lainnya, seperti main petasan ketika malam takbiran dan beberapa hari setelah idul fitri. Tradisi halal bi halal juga menjadi salah satu kebiasaan warga negara Indonesia dan belum tentu dapat ditemukan pada berbagai Muslim di negara lain.

Memakai Kebaya dan Batik untuk Idul Fitri

Kebaya merupakan kain tradisional khas Indonesia yang dapat digunakan dalam berbagai momen salah satunya Idul Fitri. Tentu jenis atau model pakaiannya bukan mirip seperti ketika akan pergi kondangan. Namun, lebih seperti menyerupai daun dengan sentuhan tradisional.

Semakin zaman berkembang model kebaya sangat ramah terhadap hijaber Indonesia. Sudah banyak model kebaya menutupi dengan potongan gaun panjang dan mampu membuat perempuan belum berhijab tetap tampak anggun. Meskipun tanpa hijab, nuansa lebaran sudah terasa.

Selain kebaya, pakaian khas Nusantara yang juga kerap digunakan ketika Idul Fitri tiba adalah batik. Anda dapat membuat batik sendiri sebagai setelan keluarga atau membeli pakaian jadi. Sudah disediakan berbagai ukuran dan juga pilihan model sebagai outfit idul fitri.

Selain Indonesia, banyak juga negara dengan pakaian khas ala lebaran mereka. Ketika kain tradisional digunakan sebagai pakaian lebaran tentu menjadi kebanggaan tersendiri karena kita melestarikan budaya bangsa.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *