Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Di era digital saat ini berkembang berbagai profesi yang sebelumnya tidak pernah muncul, salah satunya adalah seorang influenser. Secara definisi sendiri merupakan orang dengan kemampuan mempengaruhi atau memberikan pengaruh pada orang lain. Bisa berupa perubahan pola pikir, kesamaan pendapat, atau bahkan sampai mempengaruhi orang lain dalam mengambil keputusan.
Kemampuannya dalam memberikan pengaruh ini ternyata memiliki manfaat besar pada dunia pemasaran atau marketing. Salah satunya adalah memperkenalkan produk pada masyarakat luas, terutama followersnya. Dengan munculnya sosok yang memperkenalkan produk tertentu, pastinya mudah sekali diterima oleh pengikutnya. Hingga pada akhirnya mereka akan membeli produknya.
Studi menunjukkan bahwa hampir 40% dari masyarakat ketika membeli suatu barang terinspirasi oleh kreator favorit mereka. Terutama kini dengan hadirnya Tiktok yang memiliki sejuta konten hiburan maupun tips. Seperti dalam tips membuat cemilan yang memerlukan alat khusus, biasanya penontonnya akan mencoba dengan alat yang sama.
Influencer Memberikan Pengaruh Pada Marketing B2B
Ada perbedaan mendasar dari B2C maupun B2B, terlebih dalam pertimbangan serta pengambilan keputusan ketika hendak membeli suatu produk tertentu. Konsumen pada dasarnya cenderung berperilaku irrasional, entah karena diskon maupun iklannya. Tetapi pada kasus B2B tidak demikian, berbagai pertimbangan seperti efisiensi menjadikan sulit untuk didekati.
Salah satu cara untuk mendekati mereka adalah memberikan sosok figur, terlebih apabila figurnya merupakan seorang ahli atau memang telah bergelut di bidang tersebut dalam jangka waktu cukup lama. Karena sejatinya salah satu kendala sulit terjangkaunya adalah terletak pada kepercayaan terhadap produk yang ditawarkan, dianggap masih kurang meyakinkan.
Untuk hasilnya tentu saja tidak bisa instan, butuh tahapan serta proses pada audiens. Namun penggunaan serta pembuatan konten rutin mampu membantu mempercepat pengambilan keputusannya. Terlebih apabila tidak hanya sekedar kampanye atau ajakan saja, tetapi juga proses edukasi. Melaluinya audiens mampu memahami dengan lebih baik keunggulannya dibanding yang lainnya.
Memberikan berbagai informasi atau update tips seputar kebutuhan audiensnya juga mampu membantu mereka dalam mengenali brandnya. Dengan pengenalan tersebut, muncul kesadaran, pengetahuan, serta keingintahuan lebih dalam untuk mengenal brandnya. Setelah kondisi demikian, produk yang ditawarkan influencer lebih mudah diterima oleh audiensnya di bandingkan kondisi sebelumnya.
Aplikasi Promosi Marketing untuk Memperkenalkan Suatu Hal
Pada dasarnya marketing adalah upaya memperkenalkan suatu hal, mulai dari produk maupun jasa. Maka salurannya adalah sesuatu yang mampu menjangkau khalayak ramai. Di era digital ini tentunya merupakan sosial media. Seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan berbagai aplikasi lainnya. Terutama yang mampu membangun interaksi antara kreator dengan audiensnya.
Tiktok menjadi salah satu pilihan terbaik dalam memasarkan berbagai jenis produk. Hal ini dipengaruhi oleh kemudahan menggunakannya. Berbagai filter, alunan musik, serta keragaman kontennya menarik bagi para audiens. Bahkan saat ini tidak hanya berkembang menjadi sebuah media hiburan saja, tetapi juga edukasi singkat, kreatif, dan solutif.
Bahkan tidak jarang banyak masyarakat karena telah menonton video tiktoknya, mereka langsung mencoba mengikutinya. Contohnya ketika era dalgona tahun lalu, masyarakat berbondong – bondong menunjukkan prosesnya, alatnya, serta berbagai varian khas masing – masing. Hal ini menjadikannya sebagai media efektif serta unik sebagai lahan pemasaran, terlebih menyasar generasi muda.
Ada banyak alasan mengapa orang memilih suatu hal atau hal lainnya. Bisa jadi didasarkan oleh pertimbangan rasionalnya, seperti menghitung kebutuhannya. Atau didasarkan atas sisi emosionalnya, seperti membeli karena idolanya. Influencer kini memiliki kesempatan mempengaruhi kedua hal tersebut. Karenanya menggunakan figur bisa mengoptimalkan marketing B2B.