Virus Corona dan Dampaknya terhadap Industri Tekstil Indonesia


Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748

Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702

Virus Corona dampak tekstil

Wabah virus Corona yang telah menyebar ke berbagai belahan dunia memang mengkhawatirkan. Pasalnya, virus ini tidak hanya berdampak pada manusia, namun juga mengintai keberlangsungan kegiatan bisnis beberapa industri termasuk industri tekstil. Sebagai 10 besar negara produsen tekstil didunia, Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Akan tetapi, wabah virus Corona yang terus menyebar memberikan dampaknya tersendiri bagi produksi tekstil di Indonesia, baik dampak baik atau buruk.

Dari satu sisi, menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), berhentinya impor tekstil dari Tiongkok yang merupakan importir bahan baku ke Indonesia dapat menjadi momentum bagi industri tekstil di dalam negeri untuk mulai berdiri sendiri dan tidak bergantung pada negara lain. Perwakilan Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) juga menyatakan bahwa pemerintah harus mampu memanfaatkan situasi yang ada untuk meningkatkan kinerja industri tekstil dan produksi tekstil (TPT) dalam negeri.

Di sisi lain, wabah virus Corona terancam menghambat proses produksi tekstil dalam negeri karena impor bahan baku yang tertunda selama virus Corona belum dapat ditangani. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kerugian. Apalagi industri tekstil dalam negeri juga belum tentu dapat beralih ke pemasok lain, karena harga pemasok baru yang belum dapat dipastikan atau bahkan lebih mahal. Hal ini diperparah dengan ketakutan masyarakat akan adanya rumor bahwa virus Corona dapat ditularkan melalui barang yang diimpor dari Tiongkok.

industri pemintalan benang

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT. Lakumas sebagai salah satu industri tekstil tumbuh, besar dan terpercaya di Indonesia siap mengisi kekosongan bahan baku. Bagaimanapun juga kegiatan bisnis harus terus berjalan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. PT. Lakumas menyiasati ini dengan menggunakan bahan baku alami untuk membuat benang alami. Benang alami ini nantinya bisa menjadi opsi substitusi bagi kekosongan bahan baku impor dari Tiongkok.

Kegiatan produksi di PT. Lakumas akan terus berjalan seperti biasa dengan beberapa perubahan di sejumlah aspek. Untuk mengisi kekosongan pasokan dari Tiongkok, PT. Lakumas akan memproduksi bahan baku benang , untuk industri tekstil dalam negri yang memiliki kualitas setara dengan bahan baku impor dari Tiongkok. Bahan baku yang digunakan harus disesuaikan dengan yang tersedia di pasaran. Selain itu, penggantian bahan baku juga akan disesuaikan dengan keinginan konsumen.

Kami mulai memanfaatkan bahan baku alami dari hewan atau tumbuhan sebagai substitusi bagi bahan baku yang biasa diimpor dari Tiongkok. Contoh serat dari bahan alami untuk membuat benang alami terdapat dua macam yaitu serat dari hewan dan serat dari tumbuh-tumbuhan. Serat dari hewan misalnya adalah serat wol dari biri-biri. Sedangkan serat dari tumbuhan misalnya adalah serat Viskosa/ Rayon sebagai alternatif dari pada kapas impor.

Dengan adanya substitusi tersebut, diharapkan industri pemintalan benang dapat terus berjalan sebagaimana mestinya sehingga tidak akan menghambat pertumbuhan ekonomi negara dalam jangka panjang. Selain itu, substitusi bahan baku untuk memasok industri pemintalan benang juga diharapkan dapat terus memenuhi permintaan pasar, pelanggan dan masyarakat Indonesia akan kebutuhan sandang. Adanya wabah virus Corona tidak seharusnya memperlambat atau menghalau kinerja pabrik-pabrik, termasuk pabrik tekstil dan industri pemintalan benang, dari proses produksi. Substitusi bahan baku juga diharapkan dapat memberikan variasi produk untuk pasar tekstil di Indonesia.

 

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *