Notice: Undefined index: sfsi_plus_mastodonIcon_order in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1748
Notice: Undefined index: sfsi_plus_icons_AddNoopener in /home/u4542783/public_html/clients/lakumas.com/wp-content/plugins/ultimate-social-media-plus/libs/sfsi_widget.php on line 1702
Karya tenun Bali merupakan warisan leluhur yang menjadi bagian dari keseharian masyarakat Bali. Tidak sedikit turis manca negara yang datang untuk mempelajari ataupun sekadar menikmati keindahan motif pada setiap kain tenun Bali. Karya tenun Bali sangat khas dan memiliki makna pada tiap helai benang yang menyusun sebuah cerita pada selembar kainnya.
Sangat disayangkan, benang yang merupakan bahan baku kain tenun seringkali sulit diperoleh para penenun di Bali akibat dari harga yang tidak menentu dan ketergantungan pada impor. Benang katun dan sutra yang banyak diimpor dari India dan Tiongkok seringkali menjadi langka di pasar. Pada akhirnya, harga benang di pasar akan melonjak cukup tinggi, tak terbeli oleh para pengrajin atau memaksa mereka menaikkan harga kain tenunnya.
Lakumas, atau PT Laksana Kurnia Mandiri Sejati, sudah lama memberi solusi masalah serupa yang dialami oleh banyak pengrajin tenun yang tersebar di Indonesia, yaitu bahan baku. Karena itu, direktur Lakumas, Erick Halim, menyambut baik undangan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemprov Bali untuk bertemu dan berdiskusi dengan para pengrajin dalam sebuah sesi Focus Group Discussion (FGD) di Bali pada 6 September 2019 lalu.
“Lakumas ingin hadir dan membantu para pengrajin tenun sebagai produsen benang lokal yang dapat memberikan supply benang yang sustainable dengan harga yang stabil,” ujar Erick Halim saat memperkenalkan Lakumas dan khususnya benang merek Candimas.
Benang merek Candimas yang terbuat dari bahan baku Tencel milik Lakumas merupakan solusi akan kebutuhan bahan baku berkualitas dan ramah lingkungan. Supply benang yang stabil dengan harga terjangkau dijamin oleh kemampuan produksi yang baik oleh pabrik Lakumas di Tegal. Selain memiliki visual yang berkilau dan menyerupai sutra, benang Candimas juga mampu mempersingkat proses perwarnaan karena memiliki daya serap zat warna yang sangat kuat baik untuk pewarna kimia maupun alam. Kain yang menggunakan benang Candimas memiliki sentuhan lembut dan dingin.
“Memang benang Tencel dari pak Erick ini merupakan langkah dari pemerintah daerah di Bali untuk mengatasi masalah bahan baku yang sering terjadi,” kata Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Pemrov Bali, I Gede Wayan Suamba.
Apresiasi tinggi kepada Pemprov Bali yang aktif mendorong kemajuan industri tenun di wilayahnya dengan langkah nyata mempertemukan para pelaku usaha tenun dengan produsen lokal yang berkomitmen pada sustainability. Momen berharga ini adalah hasil dari usaha Pemprov Bali mencari solusi bagi permasalahan yang sudah bertahun-tahun mengganggu kemajuan dunia tenun di Bali.
Budaya dan adat dapat dibesarkan bersama dengan industri tenun yang mengangkat keunikan daerah. Perlu usaha yang tidak mudah untuk melakukannya namun terbukti masih banyak pihak yang peduli untuk mendorong maju industri tenun dengan ajakan untuk maju bersama mencapai tujuan. Lakumas sudah sejak awal bekerja dengan prinsip untuk mengajak semua mitra untuk maju bersama Lakumas demi berkembangnya industri tenun di Indonesia.